Pance Frans Pondaag (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 18 Februari 1951 – meninggal di Jakarta, 3 Juni 2010 pada umur 59 tahun), seorang penyanyi sekaligus Pencipta lagu yang dikenal dengan suaranya yang khas.
Pada tahun 1980-an Pance mengorbitkan penyanyi-penyanyi seperti Dian Piesesha, Maya Rumantir dan Meriam Bellina. Di rumahnya ia mendirikan studio "Flower Sound". Di tahun 1978 Hetty Koes Endang menyayikan lagu ciptaannya "Lahir Lagi Satu" meraih juara 1 Tingkat Nasional.
Setelah diserang penyakit stroke dalam kurun waktu yang cukup panjang, pencipta lagu yang paling populer di era 80-an Pance Pondaag dipanggil sang pencipta sore ini pukul 17.00 lebih, dan disemayamkan di rumah duka Atma Jaya, Pluit, Jakarta Utara.
Para penggemar lagu pop terutama dari era 80an, pastilah mengenal nama Pance dan karya-karyanya. Di era 80-an itu, Pance benar-benar menjadi hits maker. Lagu ciptaannya seperti Tak Ingin Sendiri yang sekaligus membubungkan nama Dian Piesesha dan banyak lagi dinyanyikan Meriam Bellina, Ria Angelina dan beberapa nama artis yang berada di bawah naungan JK (Judhi Kristianto) Records. Pada masa itu, nama Pance selalu bersaing-saing dengan nama pencipta lain seperti Rinto Harahap, Obbie Messakh untuk pop, sementara Deddy Dores muncul sebagai pencipta pop rock.
Di masa hidupnya, Pance adalah pencipta lagu yang produktif dan selalu low profile. Ada masa dia jor-joran sebagai pencipta lagu industri, tapi menjelang sakit beberapa tahun silam, dia juga begitu aktif menyanyi (suara khasnya adalah suara melengking) di gereja-gereja.
Berita duka ini pertama didapat kasakusuk dari bos JK Records, Judhi Kristianto, yang sampai akhir hayatnya terus memberi perhatian kepada Pance. Terakhir Pance dibawa berobat ke daerah Jawa Timur.
Nasib berkata lain. Di usianya yang ke-59 tahun (kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 18 Februari 1951), Pance akhirnya menutup mata untuk selamanya. Selamat jalan sahabat. Dunia musik pop Indonesia kehilanganmu.
Berikut beberapa lagu Pance Pondaag :
Pada tahun 1980-an Pance mengorbitkan penyanyi-penyanyi seperti Dian Piesesha, Maya Rumantir dan Meriam Bellina. Di rumahnya ia mendirikan studio "Flower Sound". Di tahun 1978 Hetty Koes Endang menyayikan lagu ciptaannya "Lahir Lagi Satu" meraih juara 1 Tingkat Nasional.
Setelah diserang penyakit stroke dalam kurun waktu yang cukup panjang, pencipta lagu yang paling populer di era 80-an Pance Pondaag dipanggil sang pencipta sore ini pukul 17.00 lebih, dan disemayamkan di rumah duka Atma Jaya, Pluit, Jakarta Utara.
Para penggemar lagu pop terutama dari era 80an, pastilah mengenal nama Pance dan karya-karyanya. Di era 80-an itu, Pance benar-benar menjadi hits maker. Lagu ciptaannya seperti Tak Ingin Sendiri yang sekaligus membubungkan nama Dian Piesesha dan banyak lagi dinyanyikan Meriam Bellina, Ria Angelina dan beberapa nama artis yang berada di bawah naungan JK (Judhi Kristianto) Records. Pada masa itu, nama Pance selalu bersaing-saing dengan nama pencipta lain seperti Rinto Harahap, Obbie Messakh untuk pop, sementara Deddy Dores muncul sebagai pencipta pop rock.
Di masa hidupnya, Pance adalah pencipta lagu yang produktif dan selalu low profile. Ada masa dia jor-joran sebagai pencipta lagu industri, tapi menjelang sakit beberapa tahun silam, dia juga begitu aktif menyanyi (suara khasnya adalah suara melengking) di gereja-gereja.
Berita duka ini pertama didapat kasakusuk dari bos JK Records, Judhi Kristianto, yang sampai akhir hayatnya terus memberi perhatian kepada Pance. Terakhir Pance dibawa berobat ke daerah Jawa Timur.
Nasib berkata lain. Di usianya yang ke-59 tahun (kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 18 Februari 1951), Pance akhirnya menutup mata untuk selamanya. Selamat jalan sahabat. Dunia musik pop Indonesia kehilanganmu.
Berikut beberapa lagu Pance Pondaag :
- Kucari jalan terbaik
- Demi kau dan sibuah hati
- Mulanya biasa saja
- Walau hati menangis
- Mengapa tak pernah jujur
- Tak ingin sendiri
- Disaat kau harus memilih
- Kau begitu berarti
- Kau dan aku menyatu
- Jangan pernah ragukan
- Mutiaraku